Kolomdata.id — Bukan hanya sekali pasien itu ditolak. Tapi, tiga kali pihak RSUD I Lagaligo Wotu menolaknya. Alasannya, rujukan dari Puskesmas Malili tak aktif.
Perasaan Riska dan Ibunya berkecamuk. Antara kecewa dan ingin marah. Sebab, jarak tempuh dari Kecamatan Malili ke RSUD I Lagaligo Wotu cukup jauh. Sekitar 50 kilometer.
Riska dan Ibunya masih menahan diri. Semua dilakukan demi menyelamatkan adiknya yang sakit. Epilepsi. Riska takut, adiknya yang baru berusia 11 tahun itu tak sadarkan diri lagi selama tiga hari.
“Saya bonceng tiga lagi naik motor ke Puskesmas Malili. Tanya ini rujukan yang tak aktif. Sampai di Puskesmas Malili katanya masih aktif. Jadi besoknya saya ke RSUD I Lagaligo lagi. Ditolak lagi. Disuruh ke kantor BPJS kesehatan untuk tanyakan,” tulis Riska di akun media sosial Facebook miliknya.
Badan Riska lemas. Matanya berkaca-kaca. Demi kesembuhan adiknya, ia rela menahan diri. Mengikuti seluruh rangkaian prosedur yang begitu rumitnya. “BPJS Kesehatan menyatakan, jika rujukan tidak ada masalah. Masih aktif. Dan saya ke RSUD I Lagaligo lagi. Ternyata masih ditolak,” ungkap Riska.
Riska tak bisa menahan diri. Tangisannya pecah. Ia bersama keluarganya sudah begitu menderita. Bertaruh nyawa saat mengantar adiknya, namun tak dilayani. Syukur, saat perjalan adiknya tak mengalami kejang-kejang.
Karena tak tahu harus berbuat apa lagi, Riska memutuskan menulis perjuangannya di akun media sosial. Tak ada niat lain. Hanya berharap, adiknya mendapatkan perawatan medis.
Kolomdata.id merespon perjuangan Riska. Direktur RSUD I Lagaligo Wotu, dr Irfan mengaku melakukan pemeriksaan. “Ini kami lagi telusur, apa persoalannya,” kata dr Irfan kepada kolomdata.id, Jumat, (22/08/25).
Sekitar 10 menit setelah mengkonfirmasi dr Irfan, kolomdata.id mendapatkan kabar baru. Jika Riska dihubungi pihak rumah sakit dan segera mendapatkan pelayanan.
Kasihan Riska dan keluarganya. Kejadian ini tak boleh berulang. Kartu Sehat Luwu Timur yang dijanjikan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam perlu diaktualisasikan. Mungkin bisa jadi solusi. (*)






