Kolomdata.id — Pembalap asal Luwu Timur banyak diincar daerah lain. Namun, dicoret di daerah sendiri. Tak diberdayakan IMI Kabupaten Luwu Timur.
Pada even Pra Porprov Sulsel tahun 2025, Cabor Balap Motor berlangsung di Sirkuit Atakkae Sengkang, Kabupaten Wajo, Jum’at – Sabtu (5-6 September 2025). Yah, hari ini sudah dimulai.
IMI Kabupaten Luwu Timur menggunakan jasa pembalap asal Kota Palopo, Muh Syaki Syaiful dan Muh Al Farel. Keputusan ini membuat masyarakat dan para pecinta otomotif kecewa. Sebab, pembalap talent asal Luwu Timur sangat banyak.
Sebut saja, Zaki. Pembalap muda asal Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur ini punya rekam jejak cemerlang dalam dunia balap. Bahkan jadi salah satu murid sekolah balap D45 Road Racing Academy milik Dedy Fermady setelah mendapat dukungan dari GVK Racing Team Malili.
Selain Zaki, ada adik M Badli ( Badly pembalap asal Luwu Timur yang sudah tampil di sirkuit Asia berkat didikan D45 dukungan GVK Racing Team Malili, red) asal Kecamatan Burau. Adik M Badli juga muncul pada event balap Bupati Road Race Kejurprov Putaran Ke-2 IMI Sulsel yang berlangsung di Sirkuit Taman Sayang Puncak Indah, Malili, Luwu Timur, Sabtu-Minggu (31 Mei – 01 Juni).
Banyak Atlet muda bermunculan saat itu. Sebut saja Invael dari Nindara Racing Team asal Kecamatan Towuti. Kemudian ada, Aldy Uramako dari KBR Wasuponda. Termasuk M Hilal dan Hafiz dari Sorowako, Kecamatan Nuha.
Alfred Yapet, Pembalap dari Kecamatan Towuti juga sering podium. Pembalap asal Kecamatan Malili juga banyak. Diboyong Malili Racing Team (MRT). Langganan juara juga.
Para pembalap ini punya catatan prestasi. Masing-masing sudah naik Podium. Raih juara. Invael yang masih sangat muda saja baru-baru ini berhasil podium tiga pada event bergengsi Honda Dream Cup di kelas Beginner.
Sayangnya, para pembalap lokal ini justru tak diberdayakan pada even Pra Porprov Sulsel 2025. Padahal, dari syarat usia minimal 2004, para pembalap ini masuk kategori. Yang paling tua, Aldy Uramako kelahiran 2005. Tapi tak diberdayakan.
Informasi yang diterima, kolomdata.id, para pembalap ini sudah diusulkan untuk digunakan pada Pra Porprov Sulsel. Usulannya sejak Apri 2025, sebelum even Bupati Cup Lutim berlangsung.
Belakangan, nama mereka dicoret oleh pengurus IMI Lutim tanpa proses seleksi. Kemudian, digantikan oleh Pembalap asal Kota Palopo.
“Sudah diusulkan semua itu pembalap lokal. Ada semua perwakilan setiap kecamatan. Tapi langsung dicoret lalu tunjuk langsung pembalap dari Palopo. Kalau tidak salah bayarannya Rp 10 juta per orang,” kata narasumber yang minta identitasnya dirahasiakan kolomdata.id
Uang Rp 10 juta itu menurutnya, bisa menjadi tambahan untuk biaya sekolah balap atlet lokal Luwu Timur. “Pra Porprov sebenarnya tidak begitu besar. Pembalap lokal kita sudah tampil di ajang lebih besar. Bedanya, Pra Porprov ini membawa nama daerah dan tentu bagian dari upaya meningkatkan kemampuan atlet,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua IMI Kabupaten Luwu Timur, Hardiansyah menyebut, sejumlah pembalap talent Luwu Timur sudah berkontrak lebih dulu dengan daerah lain. Zaki misalnya, dikontrak Kabupaten Wajo.
“Hafiz dan adiknya M Badli juga sudah saya hubungi. Tapi sudah dikontrak semua. Event semakin dekat, jadi saya putuskan untuk sewa pembalap asal Palopo. Dan untungnya mereka luang,” kata Hardiansyah.
Pembalap lainnya sambung Hardiansyah tak cukup dikenal. Hardiansyah mengaku ingin memberikan penampilan terbaik bagi Luwu Timur. Sebab, ia masih baru menjabat di IMI. Belum cukup setahun. (*)











