Kolomdata.id — Pemkab Lutim melalui Dinas Pendidikan telah menyiapkan anggaran paket seragam sekolah. Dananya, akan ditransfer ke rekening masing-masing orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lutim, Muhammad Syukri mengatakan, besaran biaya seragam sekolah setiap siswa ini berbeda-beda. Paling mahal, seragam SMP.
“Kalau TK/Paud itu sekitar Rp 370 – Rp 400 ribu. SD sekitar Rp 400 – Rp 470 ribu. Dan SMP sekitar Rp 500 ribu. Ini sementara, karena masih akan dibahas juga. Yang jelas, ini yang kami usulkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lutim, Muhammad Syukri melalui telepon WhatsApp, Rabu, (04/06/25).
Dana ini bebernya, diperuntukkan untuk membeli satu paket seragam sekolah. Mulai dari sepatu, kaus kaki, celana, baju, dasi, tas, dan topi. Seragam olahraga, pramuka, dan lainnya (batik) tidak ditanggung.
Yang akan diberikan seragam gratis sambungnya, siswa yang baru masuk sekolah di tahun ajaran 2025-2026. “Jadi siswa baru. Sekarang ini masih tahap penerimaan siswa baru. Kita belum tahu berapa banyak jumlah siswanya,” ungkap Syukri.
Meski orang tua siswa menerima uang seragam sekolah. Tempat belanjanya sudah ditentukan. Orang tua siswa diarahkan untuk membeli seragam sekolah di Bumdes atau Koperasi Merah Putih selaku penyedia.
“Jadi memang betul, Bumdes dan Koperasi Merah Putih di setiap desa nanti penyedianya. Orang tua siswa beli di sana (Bumdes dan Koperasi Merah Putih,red),” imbuhnya.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengatakan, Bumdes dan Koperasi Merah Putih diminta sebagai penyedia seragam sekolah merupakan upaya meningkatkan penghasilan daerah. Sebab, ada perputaran uang di desa.
“Jadi memang ini kita harapkan. Bagaimana Bumdes atau Koperasi Merah Putih ini menjemput peluang ini. Menyediakan seragam sekolah. Terserah, apakah sepatunya, tasnya. Karena semua ditanggung pemerintah,” kata Irwan Bachri Syam beberapa waktu lalu. (Hidayat/*)