Kolomdata.id — Pencairan korban kapal KLM Asia dihentikan. Tiga orang ABK dinyatakan hilang, Sabtu, (28/06/25).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar mengatakan, 10 hari pencarian ketiga Anak Buah Kapal (ABK) KLM Asia Mulia di Perairan Bantaeng, Provinsi Sulawesi tak membuahkan hasil. Operasi terpaksa dihentikan.
“Operasi Sar Kapal KLM Asia Mulia ini telah dilaksanakan selama tujuh hari. Kemudian dilakukan penambahan selama tiga hari atas permintaan keluarga korban, dan di hari ke sepuluh ini, operasi sar kami nyatakan selesai, dengan hasil nihil,” kata Arif.
Arif bilang, sejak adanya laporan dari serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau yang memakai tag muatan KLM Asia Mulia, maka pencarian diperluas hingga ke arah Takalar. Namun, tetap saja hasilnya nihil.
“SRU (_Search Rescue Unit_) hingga petang ini telah di bagi untuk melakukan pencarian di Perairan Bantaeng, Jeneponto dan Takalar. Sru 1 (Rubber Boat Mks ) Melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 2 derajat arah utara sejauh 5 Nm. Sru 2 (Rubber boat Bantaeng) melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 181 derajat arah selatan sejauh 5 Nm. Sru 3 (Speed Boat TNI AL ) melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 170 derajat arah selatan sejauh 10 Nm. Sru 4 (Infanteri) melakukan pencarian dengan berjalan kaki di pesisir pantai tak berpenghuni di pantai Tope Jawa, Kab. Takalar,” ujar Arif.