Kolomdata.id — Sejak parkiran digratiskan, setiap orang leluasa memarkir kendaraannya di halaman RSUD I Lagaligo. Hasilnya, satu unit sepeda motor milik pegawai digasak maling.
Polsek Wotu sudah menerima aduan korban. Penyelidikan masih berproses. “Ini laporan pengaduan kemarin dibuat. Pagi ini, Kanit Reskrim bersama Unit Resmob Polres lakukan Cek CCTV di RSUD,” kata Kapolsek Wotu, AKP Muhajir melalui Kasubsi Humas Polres Lutim, Bripka Andi Muh Taufik kepada Kolomdata.id, Sabtu, (07/06/25)
Maseria, pegawai RSUD I Lagaligo memarkir sepada motornya di depan IGD RSUD I Lagaligo Wotu, Kamis, (05/06/25) sekitar pukul 20.00 WITA. Kemudian langsung berjalan masuk ke dalam ruang IGD. Malam itu, ia piket.
Semalaman ia berjaga. Jumat (06/06/25) sekitar pukul 06.00 WITA, perempuan berusia 35 tahun ini menuju ke tempat parkir. Dia bingung. Motornya sudah tidak ada. Ia sempat berkeliling mencari. Namun tak juga ditemukan.
Ia memeriksa rekaman CCTV. Ia melihat seorang pria sudah membawa sepeda motornya Kamis, (05/06/25), sekitar pukul 23.31 WITA. Ini aksi pencurian sepeda motor di area parkir RSUD I Lagaligo Wotu yang pertama kali terjadi.
Sejak Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Luwu Timur Nomor 88/F-05/III/Tahun 2025 tentang Pembebasan Pembayaran Retribusi Daerah, masyarakat bebas keluar masuk markir kendaraan. Hal ini membuat penjagaan di RSUD menjadi lemah.
Sebelumnya, anggota DPRD Lutim sudah memberikan peringatan kepada Direktur RSUD I Lagaligo untuk membereskan masalah parkir yang semrawut. Namun, entah bagaimana penyelesaiannya. Peristiwa kehilangan kendaraan akhirnya terjadi.
Sebelumnya, Direktur RSUD I Lagaligo, dr Irfan mengatakan, masalah parkiran yang semrawut segera diatasi. Tentu dengan cara merekrut petugas parkir.
“Kita akan rekrut tiga orang petugas parkir. Gajinya dari BLUD. Dan mereka akan bekerja di jam-jam tertentu untuk mengatasi masalah parkiran yang membludak beberapa hari terakhir,” kata dr Irfan usai RDP di ruang Komisi I DPRD Luwu Timur, Rabu (09/04/25).
Kini, bukan masalah semrawut merembes ke masalah keamanan. Kendaraan pegawai hingga penjenguk tak lagi aman. (*)