Kolomdata.id — Kontraktor nasional PT Vale Indonesia menguasai pekerjaan paling banyak. Lokal sangat minim. Kini, skemanya direview ulang. Prioritaskan perusahaan lokal Luwu Timur.
Perubahan skema pengerjaan proyek direview ulang dengan memprioritaskan kontraktor asal Luwu Timur tertuang dalam perjanjian kesepakatan antara Pemkab Lutim dengan PT Vale Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam bersama Plt Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto di Ballroom Hotel Mulia Jakarta, Selasa (01/07/25).
Hanya saja, seperti apa skema perubahan ini dan bagaimana teknisnya, Irwan Bachri Syam belum memberikan keterangan. Pesan dan panggilan WhatsApp belum dijawab saat berusaha dikonfirmasi, Rabu, (02/07/25).
Sebelumnya, Irwan Bachri Syam memang menjadwalkan pertemuan dengan PT Vale Indonesia, untuk membahas masalah porsi pekerjaan yang tidak seimbang, antara kontraktor nasional dan kontraktor lokal.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data yang ditampilkan kolomdata.id pada judul berita “Daging untuk Nasional, Tulang untuk Lokal” menampilkan fakta, bagaimana perusahaan nasional begitu istimewa. Perusahaan lokal dipersulit. Porsinya pun sedikit.
Berdasarkan data keberlanjutan PT Vale pada tahun 2024, jumlah pelibatan pemasok menempatkan perusahaan nasional paling banyak. Sebanyak 632 atau 62 persen kontraktor nasional dapat pekerjaan, kemudian 235 atau 23 persen perusahaan internasional diberdayakan, sisanya 151 atau 15 persen bagian kontraktor lokal.
Pada tahun 2023, sebanyak 158 atau 17 persen perusahaan lokal jadi pemasok. Kemudian, perusahaan nasional dapat porsi sebanyak 629 atau 66 persen, dan perusahaan internasional sebanyak 163 atau 17 persen.
Kemudian, pada tahun 2022, pelibatan pemasok perusahaan nasional paling berkuasa. Sebanyak 2.054 perusahaan nasional jadi pemasok. Perusahaan lokal hanya 301 perusahaan. Perusahaan nasional sebanyak 432. (*)