”Tahun 2021 papa gagal berangkat karena corona. Saat itu papa juga diabetes kemudian dipanggil Allah. Saya dapat pelimpahan mendampingi ibu ke tanah suci”
M. Hidayat
Kolomdata.id
Mata Melvia Annisa (20) berkaca-kaca. Suaranya bergetar. Dia mengingat mendiang ayahnya, Zubir Rusli, yang wafat sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.
Gadis kelahiran Padang, 26 Februari 2005 itu merupakan jemaah haji termuda asal Jayapura, Papua. Dia menggantikan ayahnya berangkat ke tanah suci. Ini juga menjadi momen haru baginya, bisa mendampingi sang ibu, Reni Fitri, menunaikan rukun Islam kelima.
”Saya lahir di Kota Padang. Tetapi papa sudah lebih dulu ke Jayapura. Awalnya saya sama mama di Padang, tapi ibu dibawa sama papa ikut ke Jayapura,” buka dia.
Melvia mengaku, ibunya sempat kembali ke Padang saat akan melahirkan dirinya. Kemudian di usia tiga tahun, dia diboyong ibunya untuk menyusul sang ayah ke Jayapura.
Jenjang pendidikan pun banyak ditempuh di Papua. SD Muhammadiyah Abepura, SMP Muhammadiyah Abepura, dan SMA Muhammadiyah Abepura. Masa kecilnya dihabiskan di sana.
”Saya di Jayapura sudah sekitar 17 tahun. Tetapi kalau mama sudah 20 tahun lebih. Kan saya menyusul mama ke Jayapura,” kata dia.
Perempuan yang bercita-cita menjadi chef itu tidak begitu saja menjadi jemaah haji termuda. Semua berawal pada tahun 2021 lalu, ketika ayahnya gagal berangkat menunaikan ibadah haji.
”Iya, saya jemaah termuda. Jadi ceritanya itu, seharusnya papa sudah berangkat haji tahun 2021. Tetapi kan waktu itu masih zamannya corona, makanya tidak berangkat. Apalagi saat itu papa juga sakit diabetes,” tuturnya.
Namun karena masih pandemi, ayahnya memilih untuk tidak berobat ke rumah sakit. Dia takut dinyatakan terjangkit Covid oleh medis. Itu sebabnya, Zubir Rusli memilih diam di rumah hingga akhir hayatnya.
”Takutnya kalau dibawa ke rumah sakit, dikira corona. Akhirnya papa dipanggil Allah. Nah setelah papa dipanggil Allah itu, satu tahun kemudian mama dipanggil sama Kementerian Agama untuk pelimpahan. Jadi mama urus aku ke pelimpahan papa,” jelasnya.
Dia mengaku, ibunya sendiri sudah mendaftar haji sejak 12 tahun lalu. Setelah menunggu lama, akhirnya mereka bisa berangkat tahun ini. ”Mama itu daftar tahun 2013. Jadi saya ini berangkat bareng mama dan tante, kami berempat,” imbuhnya.
Dia juga mengaku tidak menyangka akan mendapat pelimpahan ini. Bahkan setelah pelimpahan, dia masih sempat mengejar mimpi dengan menempuh pendidikan tata boga di Padang dan baru saja selesai studi. Kini, dia berniat menyelesaikan ibadahnya dulu, kemudian mencari kerja untuk masa depan.
”Jadi sebelumnya aku sudah kuliah D1 Tata Boga di Padang. Saya baru saja selesai. Tetapi karena mau haji, jadi urusan mencari pekerjaan ditunda dulu, nanti saja kalau sudah selesai ibadahnya,” kata dia.
Pada awalnya, Melvia bercita-cita menjadi dokter. Dia juga mendapat dukungan dari orang tuanya. Namun entah mengapa, dia memilih untuk mendalami bidang tata boga. Kata dia, karena hobinya merias makanan.
”Cita-cita ku awalnya dokter. Tetapi karena masuk tata boga, sekarang berubah sih, pengen jadi chef. Pengen bikin kue, apalagi aku suka dekorasi cake dan makanan,” tuturnya.
Saat ini, harapannya hanya satu. Ingin bertemu ayahnya di depan Ka’bah. Dia juga berharap segala pahala yang datang dari ibadahnya bisa sampai kepada ayahnya. Dia ingin ayahnya bangga dengan dirinya hingga di masa mendatang.
”Doa untuk papa, semua yang terbaik. Semoga aku ketemu papa di sana, semoga papa juga dapat pahalanya. Katanya kan kalau papa sudah meninggal, kita bisa ketemu orang tua di Mekkah. Insyaallah bisa ketemu papa sih,” harapnya.
Untuk dirinya sendiri, dia hanya ingin menjadi haji yang mabrur. Kemudian mampu menata kehidupan dengan baik, termasuk dalam hal mempersiapkan diri di hari.kemudian, dengan bekal ibadah yang baik.
”Semoga bisa menjadi haji yang mabrur. Ke depannya juga semoga aku bisa sukses dalam menjalani kehidupan. Mudah-mudahan bisa menjadi bekal juga untuk di akhirat, khusnul khatimah. Sekarang perasaan saya campur aduk. Senang, sedih, bahagia, terharu. Insyaallah berangkat besok dan mohon doanya semoga bisa menjadi haji yang mabrur,” pintanya. (*)