Kolomdata.id — Suara tumbukan terdengar di ruang Banggar DPRD Lutim. Sekitar dua atau tiga kali terdengar. Cukup keras. Selasa, (19/08/25).
Suara tumbukan itu buatan. Anggota DPRD Lutim, Badawi Alwi melempar gelas kopinya ke lantai. Keributan terjadi. Adu mulut hingga nyaris adu jotos.
“Jadi memang keributan yang terjadi antara anggota dewan. Bukan dengan Kepala Puskesmas,” kata Badawi Alwi kepada Kolomdata.id.
Badawi masih ingat betul. Saat rapat Banggar bersama Kepala Dinas dengan Kepala Puskesmas (Kapus), pembahasannya adalah retribusi. Dimana, retribusi ini tak dilakukan lagi oleh Puskesmas lantaran adanya pernyataan Bupati untuk menggratiskan.
“Dari hasil rapat ini kami dari Fraksi Golkar meminta agar dibuatkan rekomendasi agar Perda dan Perbup tentang Retribusi ini diubah. Karena retribusi itu ada target puluhan juta. Jangan sampai ini jadi temuan,” ungkap Badawi.
Menurutnya, selama Perda dan Perbup belum berubah, maka pengenaan tarif retribusi harus tetap berjalan. Namun, Anggota DPRD Lutim Fraksi NasDem, Muh Iwan berbeda pendapat dengan Badawi dan Fraksi Golkar.
“Pendapatnya (Muh Iwan, red) itu bikin kami tersinggung. Seolah-oleh kami menyerang Kapus. Ini lembaga DPRD. Lembaga politis,” jelas Badawi.
Karena tersinggung dengan pernyataan Muh Iwan, makanya insiden gelas kopi pecah terjadi. Gelas dilempar ke lantai. (*)






