Menu

Mode Gelap
Borong 18 Piala, Drum Corps Makassar Banjir Bonus Polri Dukung Pengamanan di Kawasan Pelabuhan Integritas SKPD Kunci Pembangunan Makassar Musda Golkar Sulsel Digelar Januari Taufan Pawe Lempar Handuk Dari Persaingan Ketua Golkar Selsel PPP Berambisi Kembali ke Senayan Lewat Strategi Ini

Olahraga

Juara 15 di Kelas Perorangan Pra Porprov Sulsel, Begini Penjelasan Ketua IMI Lutim


					Ketua IMI Kabupaten Luwu Timur, Hardiansyah (kacamata hitam) berbincang dengan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam saat pembukaan balapan Bupati Cup seri II , (31/05/25) Perbesar

Ketua IMI Kabupaten Luwu Timur, Hardiansyah (kacamata hitam) berbincang dengan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam saat pembukaan balapan Bupati Cup seri II , (31/05/25)

Kolomdata.id — Ada insiden dibalik kegagalan pembalap Luwu Timur masuk posisi 10 besar di kelas perorangan. Saat race berlangsung, ban depan motor meletus.

 

Begitu Kata Ketua IMI Kabupaten Luwu Timur, Hardiansyah. Katanya, Muh Syaki Syaiful sempat berada di posisi ke empat. Namun, putaran ke lima insiden terjadi. Terjatuh.

 

“Sudah posisi ke empat. Tapi jatuh karena ban depan meletus. Iya (lanjut selesai race, red). Karena harus finish,” kata Hardiansyah kepada kolomdata.id melalui pesan WhatsApp, Sabtu, (06/09/2025).

 

Meski berada di posisi 15 pada ajang balapan Pra Porprov Sulsel 2025, yang berlangsung di Sirkuit Atakkae Sengkang, Kabupaten Wajo, Sabtu, (06/09/2025), kabupaten Luwu Timur tetap lolos untuk Porprov Sulsel 2025.

 

“Semua Kabupaten tetap lolos untuk kelas perorangan. Sekarang ini, menunggu hasil resmi kelas beregu. Sudah lari. Satu pembalap finis di posisi 6,” imbuhnya. (*)

 

Baca Lainnya

PSM Terjungkal di Kandang Sendiri

21 Desember 2025 - 11:56 WITA

Appi dan Simbol Kejayaan PSM

13 November 2025 - 15:12 WITA

Debut Manis Tomas Trucha, Bawa PSM Naik Peringkat

9 November 2025 - 11:51 WITA

Ujian Pertama Pelatih Baru PSM Makassar

8 November 2025 - 14:14 WITA

PSM Tambah Deretan Catatan Minor

3 November 2025 - 02:59 WITA

Trending di Olahraga