Kolomdata.id — Sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polres Luwu Timur berganti. Dari Kasat hingga Kapolsek. Banyak yang berubah.
PJU yang berganti diantaranya
– Kasat Narkoba Polres Lutim, AKP Andi Imran. Kini menjabat sebagai Kasatres Narkoba Polres Jeneponto. Ia diganti AKP Nasaruddin.
– Kasatlantas Polres Lutim, AKP Jumadi kini menjabat sebagai Dit Lantas Polda Sulsel. Ia digantikan Iptu Agusnawan
– Kapolsek Wotu, AKP Muhajir kini menjabat sebagai Kapolsek Bone-Bone Polres Luwu Utara.
Kemudian, pada jajaran Kapolres ada pergeseran. Diantaranya:
– Kapolsek Malili, AKP Eli Kendek kini dipindah tugaskan. Jadi Kapolsek Wotu.
– Kapolsek Tomoni Timur Iptu Awaluddin, kini menjabat sebagai Kapolsek Malili.
– Kapolsek Wasuponda, Iptu Ahmar Wijaya dipindah tugaskan jadi Kapolsek Burau.
– IPTU Tommy Dee kini menjabat Kapolsek Wasuponda
– IPDA Jefir Alang Ramba kini menjabat sebagai Kapolsek Tomoni Timur
– AKP Andi Muhtar (Kapolsek Burau) kini menjabat sebagai Kasat Binmas Polres Luwu Timur.
Kapolres Lutim, AKBP Zulkarnain mengatakan, rotasi sudah menjadi hal yang lumrah di setiap institusi maupun organisasi. Namun, hal ini tentu harus menjadi pelajaran berharga untuk terus berbuat baik.
“Prinsip saya, memberikan kepada bantuan kepada siapapun. Pertolongan kepada siapapun. Berbuat baik kepada siapapun, agar kita dicintai oleh seluruh masyarakat,” kata Zulkarnain saat menyampaikan sambutan Sertijab di Mako Polres Lutim (Baru) di Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Rabu, (11/06/25).
Ia meminta, agar seluruh personil menghindari pelanggaran sekecil apapun. Sebab, Polisi saat ini menjadi sorotan. Jika berbuat untuk kepentingan pribadi dan melanggar norma adat masyarakat, tentu akan berdampak pada institusi.
“Kasihan kalau kita sudah berupaya baik. Tapi dirusak oleh satu atau dua oknum. Jadi, saya tidak mentolerir pelanggaran. Saya ulangi, saya tidak mentolerir pelanggaran,” tegas Zulkarnain.
Untuk para pejabat yang baru di Polres Lutim bebernya akan dilakukan evaluasi. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pelanggaran sekecil apapun. “Kalau mengabaikan. Berarti melakukan hal fatal,” bebernya.
Ia mengharapkan, seluruh anggota polri menjadi agen perubahan. Menjadi tauladan bagi semua masyarakat. (*)
