Kolomdata.id — Penandatanganan kerjasama pembangunan pabrik beras modern antara Pemkab Lutim dengan investor sudah dilakukan. Sisa menentukan lokasi pembangunan pabrik.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur memberikan tiga lokasi. Masing-masing, kebun hortikultura dinas pertanian, kemudian di Margolembo, dan di Kawasan Industri (Desa Pasi-pasi, red)
Dari tiga tempat ini, CV. Menata Citra Selaras (MCS) selaku pihak ketiga yang berinvestasi membangun pabrik beras modern di daerah berjulukan Bumi Bantara, lebih tertarik dengan lokasi di Margolembo, Mangkutana, dan lokasi di Kawasan Industri. Sementara kebun hortikultura milik dinas pertanian hampir dipastikan tak jadi pilihan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Amrullah Rasyid mengatakan, luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun pabrik sekitar 20 hektare. Sementara kebun hortikultura hanya 10 hektare.
“Ada tambahan lahan 14 hektare di kebun hortikultura kami, hanya saja lahannya berpisah. Kemungkinan besar lokasi pabriknya di Margolembo dan Kawasan Industri,” kata Amrullah kepada kolomdata.id melalui sambungan WhatsApp, Rabu, (21/05/25).
Kawasan Industri bebernya, berpotensi menjadi pilihan terakhir. Sebab, sangat dekat dengan pelabuhan waru-waru. “Lokasi ini lebih menguntungkan. Bisa menekan biaya angkut. Tapi nanti dilihat putusan akhirnya. Bisa saja lokasinya di Margolembo,” ungkapnya.
Pabrik beras modern yang diproduksi ini akan diekspor. Semua berasnya berkualitas premium. Pabrik gilingannya, bisa memproduksi 100 ton gabah per hari. Namun, jika pabrik yang dibangun berkapasitas 500 ton per hari, maka gabah dari Kabupaten Luwu Utara bisa saja dibeli.
“Nilai investasinya sekitar Rp 3 triliun lebih. Dan beras premium yang dihasilkan akan diekspor. Artinya, tidak menggangu 16 Perpadi yang sudah ada,” imbuhnya.
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Muchtar menambahkan, kapasitas produksi yang akan dibangun akan dimulai dari 100 ton per hari. “Investor sanggup 500 ton, tapi ini harus bertahap melihat ketersediaan bahan baku,” katanya.
Muchtar mengaku masih melakukan pendampingan untuk menentukan lokasi pembangunan pabrik. Namun, dua lokasi yakni, kawasan industri dan Margolembo jadi pilihan. “Ini secepatnya. Sisa diajukan ke pimpinan (Bupati,red) yang mana disetujui,” imbuhnya. (*)