Kolomdata.id — Dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Luwu Timur tak kunjung dicairkan. Program 1 Desa 1 Tahfidz terhenti.
Mandegnya pencairan dana BKK Rp 1 miliar satu desa, ada beberapa faktor. Salah satunya, perubahan Perbup (Peraturan Bupati) belum tuntas.
Para kepala desa sudah cemas. Apalagi, BKK dalam APBDes sudah diminta dihilangkan. “Iya betul (sudah dihilangkan BKK dalam APBDes, red). Sudah asistensi,” kata salah seorang kepala desa yang namanya minta tidak disebutkan kepada kolomdata.id, Kamis, (26/06/25).
Hasil asistensi ini bebernya, menunjukkan fakta, jika tak ada dana BKK lagi ke desa tahun ini. “Sudah hampir betul, jika tahun ini hanya ada 33 desa yang dapat BKK,” ungkapnya.
33 desa ini akan jadi contoh program BKK Rp 2 miliar setiap desa tahun ini, 2025. Tahun depan 2026, barulah semua desa akan diberikan bantuan Rp 2 miliar per desa.
“Program 1 Desa 1 Tahfidz terpaksa dihentikan. Karena setiap bulan, kita berikan Rp 1 juta dari dana BKK. Dan ini sudah mandatori,” ungkap kades yang namanya minta tak disebutkan itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Luwu Timur, Halsen membantah isu ini. Menurutnya, belum ada kepastian BKK Rp 1 miliar satu desa tak diberikan tahun ini.
“Bukan dihilangkan. Cuma karena perubahan Perbupnya BKK belum selesai,” kata Halsen melalui pesan WhatsApp.
Halsen mengaku, jika masih ada potensi setiap desa dapat Rp 1 miliar satu desa tahun ini. Disisi lain, 33 desa lainnya, masing-masing dapat Rp 2 miliar. (*)