Kolomdata.id — Kasus pengeroyokan mahasiswa Unanda Palopo tak boleh dibiarkan. Polisi harus bertindak cepat. Tangkap para pelaku.
Yusril termenung. Ia berusaha mengingat kejadian malam itu. Sekitar pukul 00.01 WITA, Himpunan Mahasiswa Pertambangan sedang Mubes (Mubes), Kamis, 22 Mei 2025. Perselisihan terjadi. Antar mahasiswa.
Yang berselisih keluar meninggalkan ruangan. Sudah siap adu jotos. Yusril dan temannya berusaha mendamaikan keduanya. Perselisihan antara Mahasiswa bernama Raya dan Pokki berhasil didamaikan.
Tak berselang lama. Pokki hilang. Ia tak ikut Mubes lagi. Sekitar pukul 01.00 WITA, pintu gerbang Kampus Unanda Palopo, sudah dikepung sekolompok orang. Mereka dilengkapi dengan senjata tajam (parang) di tangan. Mahasiswa Teknik Pertambangan yang sedang Mubes (Musyawarah Besar), dibuat lari berhamburan.
Beberapa mahasiswa, memilih lari lewat pintu belakang kampus. Tibanya di jalan raya. Jalan Tribina, Kelurahan Benteng, Kecamatan Wara, Kota Palopo. “Ternyata, ada puluhan orang juga di belakang. Kampus sudah dikepung,” kisah Yusril kepada kolomdata.id, Jum’at, 23 Mei 2025.
Yusril salah satu korban dari keganasan kelompok bersenjata tajam yang menyerbu Kampus Unanda Palopo. Ia sempat mengalami kritis di Rumah Sakit Buana Palopo.
“Saya bersama beberapa teman berusaha melarikan diri. Tapi saya dikejar pakai motor. Jadi saya didapat. Saya dipukuli sama mereka. Lalu saya diseret masuk ke dalam kampus. Dihajar terus sama mereka,” beber Yusril.
Sekelompok orang yang mengeroyok Yusril merupakan warga sekitar kampus Unanda. Warga Akamsi, Benteng. Beberapa orang dikenali. Namanya bahkan fotonya sudah diserahkan ke pihak Kepolisian Polres Palopo.
“Saya berhenti dihajar setelah teman saya yang diincar berhasil mereka dapat. Inimi teman yang diborongi lagi. Setelah itu mereka semua melarikan diri setelah ada polisi datang. Polisi ini juga yang bawa saya ke rumah sakit,” ungkap Yusril.
Yusril bersyukur bisa keluar dari masa kritis. Saat ini proses pemulihan. Namun, ia dan rekannya masih cukup trauma. Apalagi, para pelaku masih berkeliaran. “Saya dan teman-teman berharap polisi tangkap semua pelaku. Karena identitas pelaku sudah diketahui semua,” harapnya.
Saat ini, penyidik kepolisian Polres Palopo masih melakukan penyelidikan. Sudah ada surat permintaan visum masuk ke Rumah Sakit Buana. Tempat Yusril dan rekannya mendapat perawatan medis.
Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma yang berusaha dikonfirmasi belum memberikan keterangan sama sekali. Pesan WhatsApp yang dikirim belum direspon. (*)