Kolomdata.id – Masalah kemacetan di Kota Makassar bakal terurai. Akses Riverside Lemina-Perintis mulai dibangun.
Akses ini nantinya akan menghubungkan tiga kecamatan di Kota Makassar. Masing-masing Kecanatan Panakkukang, Manggala, dan Kecanatan Tamalanrea. Tiga wilayah ini merupakan daerah dengan mobilitas tinggi yang kerap menjadi titik kemacetan, terutama di jalur menuju Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Dokter Leimena hingga Manggala.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan, proyek ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang dengan nilai sekitar Rp100 miliar, untuk ruas sepanjang 3,8 km. Kontraktor pelasananya juga sudah berpengalaman, PT Bumi Asri Nusa (KALLA Land & Property). Ground breaking sudah dilakukan pada Jumat, 10 Oktober.
Tentu ini tidak hanya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat. Tetapi juga bagian dari visi besar mewujudkan kota yang tertata, terintegrasi, dan berorientasi pada kenyamanan warga.
“Kami berkomitmen menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan perkotaan. Termasuk kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan timur kota. Salah satu langkah konkret yang mulai kami wujudkan adalah pembangunan akses jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea, hingga menuju Perintis dan BTP,” ujarnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Appi itu menyampaikan, pembangunan jalan alternatif ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan wilayah timur kota. Juga menjadi bagian penting dari visi besar penataan kota yang berkelanjutan.
“Proses pembangunan jalan alternatif Leimena–Perintis ini akan memberikan dampak yang sangat baik, terutama dalam proses pembangunan perkotaan yang ada di Kota Makassar. Jalan ini akan mengurai atau menyelesaikan persoalan kemacetan yang hampir tiap hari menjadi keluhan warga masyarakat,” lanjutnya.
Ketua DPD II Golkar Makassar itu juga menegaskan, Pemkot akan memberikan dukungan penuh terhadap proses perizinan dan percepatan pembangunan. Dia berharap seluruh pihak dapat bekerja sama agar proyek ini berjalan tepat waktu.
“Pemerintah kota akan sangat support seluruh urusan perizinan yang akan dilaksanakan, kami akan mendukung dengan baik. Kalau kita jalankan secara bersama-sama dan dikawal dengan baik, progres pekerjaan ini bisa selesai tanpa keterlambatan,” jelasnya.
Lebar jalan yang akan dibangun mencapai 30 meter, sehingga dinilai cukup untuk menampung volume kendaraan harian yang melintasi jalur tersebut. Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu kurang dari satu tahun.
“Dengan dibuka perluasan sampai 30 meter, saya pikir ini lebih dari cukup untuk mengatur ritme kendaraan yang lewat setiap hari. Kita targetkan bisa selesai kurang dari setahun supaya akses ini benar-benar bisa digunakan masyarakat di wilayah Antang dan Panakkukang,” ungkapnya.
Chief Executive Officer KALLA Land & Property, Ricky Theodores mengaku, dimulainya pembangunan ini sebagai langkah penting untuk memperkuat konektivitas kawasan Bukit Baruga dan sekitarnya.
”Jalur ini akan menjadi akses utama dalam menghubungkan kawasan hunian, fasilitas publik, serta aktivitas warga, sehingga menghadirkan pengalaman tinggal yang lebih modern, efisien, dan berkualitas,” tuturnya. (*)