Kolomdata.id — Warga menyaksikan. Bagaimana upaya PT Vale Indonesia menghentikan penyebaran tumpahan minyak hingga ke hilir sungai, Sabtu, (23/08/25).
Hingga pukul 18.49 WITA, karyawan PT Vale Indonesia masih berada dilokasi tumpahan minyak, Desa Desa Lioka, Kecamatan Towuti. Mereka melakukan kegiatan penyedotan tumpahan minyak yang ada di irigasi, sungai, hingga lahan persawahan warga.
“Jadi kami menyaksikan semua kegiatan dalam menangani tumpahan minyak. Ada tiga titik penyedotan yang dilakukan PT Vale. Baik di irigasi maupun yang di sungai. Minya disedot. Kemudian dimasukkan ke drum, lalu dimasukkan ke tangki,” kata warga Lioka, Arroyos.
Karena lokasinya agak curam, PT Vale sambungnya harus membuat membuat penampungan terpal. Dari penampungan terpal, minya itu dimasukkan ke drum lalu dimasukkan lagi ke dalam tangki.
“Titik kebocorannya sudah diketahui. Hanya saja pipanya belum terlihat. PT Vale masih fokus dalam menangani tumpahan minyak,” ungkapnya lagi.
Arroyos mengapresiasi upaya PT Vale. Hanya saja, ia berharap tetap melibatkan masyarakat selama investigasi berlangsung. “Jangan hanya Vale. Libatkan yang lain juga, termasuk pemerintah dan masyarakat untuk mengetahui penyebab kebocoran minyak,” harapnya.
Baginya, masyarakat butuh informasi. Apakah kebocoran pipa karena kondisi alam, atau kondisi bencana. Ataukah ada alasan lain. Masyarakat terdampak berhak mengetahui hal ini. (*)