Kolomdata.id — Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sangat membantu pembangunan desa. Sayangnya, pencairannya terhambat. Bahkan, berpotensi tak dicairkan tahun ini. Kalaupun dicairkan, tak semua diberikan.
Dana BKK Rp 2 miliar per-desa, kabarnya hanya diberikan kepada 33 desa saja. Sementara 92 Desa lainnya harus bersabar hingga tahun 2026. Tunggu hasil uji coba program di tahun ini. Kalau gagal, semuanya bisa berubah lagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kolomdata.id, pencairan dana BKK tahap pertama seharusnya dilakukan Mei, bulan lalu. Namun hingga Juni, dana ini tak kunjung dicairkan ke desa-desa.
Setiap desa akan mendapatkan dana BKK Rp 1 miliar. Hal ini sesuai dengan hasil keputusan pembahasan APBD pokok 2024. Sayangnya, pencairannya terhambat. Potensinya, terjadi perubahan pada pembahasan APBD Perubahan yang akan berlangsung Agustus 2025.
“Seharusnya Mei sudah pencairan dana BKK. Tapi belum ada pencairan sama sekali. Program pembangunan yang sudah dibahas terhambat. Karena kita sudah bahas untuk pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana BKK ini, tapi anggarannya tidak dicairkan,” kata salah seorang kepala desa yang namanya minta tidak disebutkan, Senin, (23/06/25).
Dia khawatir, BKK Rp 1 miliar per desa ini dihilangkan tahun ini. Sebab, program BKK Rp 2 miliar per desa. “Tidak apa-apa 33 dapat Rp 2 miliar tahun ini. Tapi kami desa lainnya juga tetap dapat BKK Rp 1 miliar. Itukan sudah ketuk palu,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Luwu Timur, Halsen mengatakan, pemberian dana BKK tahun 2025 belum pasti. Semua hal bisa terjadi.
Bisa saja hanya 33 desa yang mendapatkan bantuan dana BKK Rp 2 miliar. Lainnya, 92 desa tak akan diberikan BKK. Dan bisa jadi hanya 33 desa yang dapat Rp 2 miliar, 92 desa lainnya tetap dapat Rp 1 miliar.
“Siapa yang bilang (hanya 33 desa dapat BKK, lainnya tidak dapat, red). Belum ada juga kepastiannya, apakah dapat semua atau tidak,” kata Halsen melalui pesan WhatsApp.
Terkait pencairan dana BKK harusnya dimulai Mei, Halsen tak lagi memberikan keterangan. Pesan WhatsApp tak dijawab lagi. (*)